Viral Kerumunan Selamatan di Desa Ngabab Wakil Bupati Malang Didik Ini Bagian dari Pembelajaran

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menilai peristiwa kerumunan selamatan yang dilakukan di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan perspektif historis dan budaya.
Menurutnya, tradisi merupakan kebiasaan yang sukar dihilangkan, meski pandemi virus Corona ( Covid-19 ) sedang melanda.
Didik mengajak publik melihat secara utuh pemaknaan kegiatan selamatan yang sempat dilakukan oleh masyarakat Desa Ngabab pada beberapa waktu lalu.
Dari perspektif lain, Didik tak menampik pula kegiatan selamatan secara berkerumun memang bertentangan dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Baca juga: VIRAL Pasangan Pengantin Nikah di Bus, Opsi Terakhir Imbas PPKM Darurat, Berikut Rute Perjalanannya
[embedded content]
“Dalam hal ini intinya ada sebuah kebiasaan di masyarakat, sehingga ini masyarakat yang perlu di edukasi bahwa berkerumunnya masyarakat adalah salah satu indikator penyebaran (corona),†beber Didik.
Didik juga menerima informasi jika pihak Pemerintah Desa Ngabab merupakan tradisi selamatan yang harus dilaksanakan.
Menanggapi hal tersebut, Didik berpesan kegiatan selamatan harusnya menilik pada kondisi pandemi virus Corona seperti saat ini.
"Pemerintah desa sebagai pimpinan lokal memiliki kewajiban untuk memfasilitasi kegiatan ini (selamatan doa bersama). Namun dalam situasi ini juga ada cara lain,†ungkap pria yang mengawali karir politik sebagai Kepala Desa Tunjungtirto, Singosari itu.
Baca juga: Gencarkan Vaksinasi Covid-19, Polresta Malang Kota Siapkan Kuota untuk Disabiitas
Belum ada Komentar untuk "Viral Kerumunan Selamatan di Desa Ngabab Wakil Bupati Malang Didik Ini Bagian dari Pembelajaran"
Posting Komentar