Tikus Pithi Pendukung Rival Gibran Jadi Partai Incar Pileg 2024

Surakarta, CNN Indonesia --

Organisasi massa Panji-Panji Hati, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Tikus Pithi Hanata Baris pengusung pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo), lawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020, berjuang menjadi partai meski belum memenuhi syarat.

Kelompok itu pun mendeklarasikan diri menjadi Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), di Hotel Adhiwangsa, Solo, saat peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober.

Saat Pilkada Solo 2020, ormas ini mengusung pasangan jalur independen BaJo yang melawan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung barisan besar parpol.


PKR sendiri telah terdaftar sebagai Parpol di Kemenkumham. Namun, partai berlogo burung garuda berlatar belakang hitam itu belum memenuhi beberapa syarat sebagai peserta Pemilu.

Mengacu UU 6 tahun 2017, parpol peserta pemilu harus memiliki kepengurusan di 34 provinsi dan minimal 75 persen kabupaten/kota di Indonesia.

Saat ini, PKR masih terus membentuk kepengurusan DPD dan DPW untuk memenuhi syarat tersebut. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKR, Sigit Prawoso mengatakan PKR menargetkan syarat-syarat tersebut terpenuhi sebelum pergantian tahun.

"Sampai hari ini, sudah ada 23 DPW," katanya, Rabu (3/11).

PKR juga sudah membentuk 310 DPD saat dideklarasikan pada 28 Oktober lalu. Sigit mengatakan jumlah tersebut sudah bertambah.

"Sudah ada tambahan. Tapi nanti saya konfirmasi lagi berapa jumlahnya," katanya.

Sigit yang menjadi Ketua Tim Pemenangan BaJo saat melawan Gibran di Pilkada 2020 itu mengatakan ormas Panji-Panji Hati terpaksa berubah menjadi parpol setelah merasakan beratnya bersaing lewat jalur independen di arena politik tanah air.

"Ibaratnya, kepala dilepas tapi ekor tetap dipegang. Secara aturan boleh tapi praktiknya sulit sekali," katanya.

Sigit mengaku saat ini partainya belum menentukan dukungan untuk calon presiden di Pemilu 2024. Namun ia menargetkan setidaknya PKR bisa mendudukkan anggota legislatif di kabupaten/kota maupun provinsi.

"Syukur-syukur ada yang lolos ke DPR-RI," katanya.

Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo mengklaim partainya akan menjadi representasi rakyat kecil di tengah perpolitikan tanah air yang didominasi kalangan elit.

"Sejak awal partai ini tidak ada tokoh nasional. Semuanya murni dari bawah, dari rakyat. Termasuk pengurus-pengurusnya tidak ada yang dari kalangan tokoh," katanya.

Tuntas mengklaim antusiasme masyarakat untuk bergabung dengan PKR cukup tinggi. Terutama di luar Jawa. Diakui, tingginya animo warga tersebut tak lepas dari embrio ormas Panji-Panji Hati yang sudah bertahun-tahun bergerak di bidang kebudayaan.

Tak hanya itu, Tuntas juga mengklaim seluruh operasional partai sepenuhnya dibiayai dari swadaya anggota. Termasuk biaya pembentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat kota/kabupaten dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di tingkat provinsi.

"Sampai sekarang kita belum keluar uang kecuali untuk sewa kantor DPP (Dewan Piminan Pusat) di Jakarta. Semua betul-betul swadaya dari anggota," katanya.

"Ini menunjukkan masyarakat memang betul-betul menginginkan perubahan," klaimnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak menuding pasangan BaJo hanya merupakan 'boneka' yang dibuat agar Gibran memiliki kompetitor di Solo. Namun, hal itu dibantah pasangan tersebut.

(syd/arh)

[Gambas:Video CNN]

Belum ada Komentar untuk "Tikus Pithi Pendukung Rival Gibran Jadi Partai Incar Pileg 2024"

Posting Komentar